Memperingati Isra Mi’raj;
SHALAT KHUSYU
قSesungguhnya beruntunglah orang- orang yang beriman. (Yaitu) orang- orang
yang khusyu dalam
shalatnya. (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
Dan mintalah pertolongan (kepada) Allah dengan (tetap)
sabar dan
(mendirikan) shalat, dan sesungguhnya shalat yang benar
itu benar- benar
berat kecuali bagi orang- orang yang khusyu. (QS. Al-
Baqarah: 45)
Shalat Khusyu Menurut Imam Al-Ghazali
Menurut
Imam Al- Ghazali, shalat yang dilakukan dengan kesadaran itu harus mengandung
enam syarat kejiwaan, yaitu:
- Adanya kehadiran hati, yaitu kosongnya hati dari segala sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan shalat, kecuali kepada Allah SWT
- Adanya pemahaman yang mendalam tentang makna yang diucapkan
- Adanya rasa takdzim atau penghormatan yang tinggi kepada Allah SWT
- Adanya rasa takut dan pengagungan kepada Allah SWT
- Adanya rasa pengharapan, yaitu mengharapkan diterima shalatnya oleh Allah SWT.
- Adanya rasa malu, yaitu yang disebabkan oleh kelalauian dalam melaksanakan perintah allah SWT
Modal Shalat Khusyu
- Jadikan shalat sebagai kebutuhan utama dari jiwa
- Pelajari dan fahami kembali ilmu shalat
- Siapkan waktu khusus dan cukup untuk mengerjakan shalat
- Lakukan shalat dengan penuh ketenangan dan kesungguhan
- Berhentilah mengerjakan dosa dan ma’siyat
Tahapan- tahapan Shalat Khusyu
- Khusyu dalam persiapan:
- Menyempurnakan pelaksanaan wudhu
- Penuhilah dengan sempurna segala persyaratan shalat
- Bersegera mengerjakan shalat ketika adzan berkumandang
- Mempersiapkan waktu yang cukup dan menghilangkan gangguan shalat (seperti TV, HP, Komputer dll)
- Bagi laki- laki usahakan shalat berjama’ah di masjid
- Berjalan dengan tenang menuju tempat shalat
- Khusyu dalam gerakan:
- Melakukan semua gerakan shalat dengan sempurna sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
- Melakuakan gerakan dengan tenang/ tumaninah
- Pandangan mata tertuju pada tempat sujud
- Tidak ada gerakan tambahan atau yang tidak ada kaitannya dengan gerakan shalat, kecuali darurat/ sangat diperlukan.
- Khusyu dalam bacaan:
- Bacaan harus benar, jelas dan tartil (perlahan- lahan dan tidak terburu- buru)
- Terdapat jeda diantara kalimat (do’a atau ayat- ayat Al- Qur’an)
- Bacaan lirih (berbisik) dan merendahkan suara, artinya hanya terdengar oleh telinga sendiri
- Tidak ada ucapan atau perkataan lain selain bacaan shalat.
- Khusyu dalam pikiran:
- Setiap mulut membaca bacaan shalat maka hati dan pikiran ikut membacanya
- Pikiran dan perhatian terpusat pada bacaan dan gerakan
- Berusaha memahami makna bacaan
- Tidak larut dalam pikiran selain mengingat Allah, gerakan dan bacaan shalat.
- Khusyu dalam perasaan:
- Berusaha menghayati seluruh bacaan dan gerakan dalam shalat
- Seolah- olah berhadapan dan berkomunikasi dengan Allah SWT
- Berusaha mengamalkan nilai- nilai shalat dalam kehidupan sehari- hari
- Munculnya kenikmatan dan kesyahduan dalam bermunajat kepada Allah SWT
Manfaat Shalat Khusyu
- Diberikan kemampuan untuk dapat menghindari perbuatan keji dan munkar. (qs. Al- Ankabut: 45)
- Dijauhkan dari sifat keluh kesah, gelisah dan putus asa (QS. Al- Ma’arij: 19- 23)
- Selalu diberi pertolongan untuk mengatasi masalah- masalah dalam kehidupan (QS. Al- Baqarah: 45 dan 153)
- Diberikan ketenangan dan ketentraman dalam hatinya (QS. Al- Ra’du: 28, At- Taubah: 103)
- Dijamin terpenuhi rizkinya (QS. Thaha: 132)
- Diberikan kemenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat. (QS. Al- Mu’minun: 2)
- Dimudahkan hisabnya pada hari perhitungan (HR. Thabarani)
- Dimasukkan ke dalam surga Firdaus dan kekal di dalamnya (QS. Al- Mu’minun 1- 11)
MENGATASI MALAS SHALAT
Shalat itu memang berat untuk
dilaksanakan secara konsisten. Kalau bukan karena panggilan iman, maka sangat
sulit untuk dapat melaksanakannya dengan baik. Tetapi ada cara untuk mengatasi
malas shalat, antara lain:
1. Shalat adalah perintah yang disampaikan Allah secara
langsung kepada Nabi Muhammad SAW di puncak Mi’raj, tanpa melalui perantaraan
malaikat Jibril
2. Shalat adalah wasiat
terakhir Rasulullah SAW pada saat Rasulullah SAW menjelang Beliau menghembuskan nafas yang
terakhir
3. Shalat adalah bukti
rasa syukur manusia kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan ni’mat kepada
manusia.
4. Shalat adalah sarana
untuk memperoleh pahala yang tinggi, yang sangat diperlukan di akhirat kelak
5. Semakin besar ujian,
maka semakin besar pula pahala yang
diperoleh. Shalat itu adalah ujian yang sangat berat untuk mendirikannya. Maka
barang siapa yang sanggup mengatasi ujian besar ini ia akan memperoleh pahala
yang besar dari-Nya.