Senin, 02 Desember 2013

udhiyah dan aqiqah


UDHIYAH DAN AQIQAH

(الاضحية والعقيقة)



A.   Udhiyah


Yang dimaksud dengan udhiyah adalah menyembelih hewan qurban pada momen Iedul Adha dan hari Tasyrik (tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah). Menurut sejarah, ibadah qurban berasal dari syari’at Nabi Ibrahim AS, yaitu sejak peristiwa diperintahnya untuk menyembelih Ismail, yang kemudian diganti dengan seekor kibas yang besar. Hukum menyembelih hewan qurban adalah sunnah muakkadah. Landasannya adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits. Allah SWT berfirman.

انااعطيناك الكوثر. فصل لربك وانحر. الكوثر: 1-2
“Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang amat banyak kepadamu. Maka dirikanlah shalat kepada Tuhanmu dan berqurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 1-2)

Rasulullah SAW bersabda.
كُتِبَ عَلَيَ النَحْرُوَلَيْسَ بِوَاجِبٍ عَلَيْكُمْ. رواه الدارقطنى
Telah diwajibkan qurban padaku dan tidak wajib bagi kalian.” (HR. Ad-Darul Quthni)
Meskipun sunnah, namun bagi yang sudah mampu sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِ فَلاَيَقْرَبَنَ مُصَلاَنَا. رواه ابن ماجه وصححه الحاكم
“Barang siapa yang sudah mampu, lalu tidak berqurban, maka janganlah mendekati mushalla kami.” HR.Ibnu Majah dan disahkan oleh Hakim
           Waktu pelaksanaan qurban adalah setelah shalat iedul Adha sampai terbenam matahari pada tanggal 13 Zulhijjah (hari Tasyriq ke tiga). Rasulullah SAW bersabda:
من ذبح قبل الصلاة فانمايذبح لنفسه ومن ذبح بعدالصلاة والخطبتين فقداتم نسكه واصاب سنة المسلسين. رواه البخارى ومسلم

Barang siapa memotong hewan qurban sebelum shalat ied berarti memotong untuk dirinya sendiri (bukan untuk ibadah qurban), dan barang siapa yang memotong qurban setelah  shalat  ied   dan  dua  khutbah,    maka
berarti telah sempurna melaksanakan ibadah qurban dan mendapatkan pahala sunnah kaum muslimin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

B.   Aqiqah


Aqiqah adalah bahasa Arab yang artinya rambut yang tumbuh di kepala bayi. Istilah aqiqah kemudian dipergunakan untuk penyembelihan hewan sehubungan dengan kelahiran bayi.
Menurut sejarah, ibadah aqiqah berasal dari adat jahiliyah, yaitu apabila lahir bayi laki- laki mereka mengharuskan untuk menyembelih seekor kambing sedangkan kelahiran anak perempuan tidak demikian. Lalu darah kambing dilumurkan ke kepala bayi. Setelah Islam datang, kebiasaan itu diteruskan dengan cara yang berbeda. Baik laki- laki maupun perempuan disunnahkan untuk diaqiqahkan sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT. Lalu kepala bayi tidak dilumuri darah kambing, melainkan dilumuri dengan minyak Za’faran (minyak wangi).
           Tentang bilangan kambing yang disembelih, bagi laki- laki afdhalnya dua ekor dan perempuan satu ekor. Nabi SAW bersabda.
عن عائشة قالت: قال رسول الله صلعم: عن الغلام شاتان وعن الجارية شات. رواه احمدوالترمذى
Dari ‘Aisyah telah berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Aqiqah untuk anak laki- laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu ekor.” (HR. Ahmad dan Turmudzi)
           Hukum Aqiqah adalah sunnah muakkadah bagi yang mampu. Rasulullah SAW bersabda.
عن سمرة ان النبي صلعم قال فىالعقيقة: كل غلام مرتهن بعقيقته تذبح عنه يوم سابعه ويحلق رأسه ويسمى. رواه الترمذىوالنساء وابن ماجه
Dari Samrah, bahwa Nabi SAW telah bersabda tentang aqiqah: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ke tujuh (dari kelahiran sang bayi), juga dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. At-Turmudzi, Nasai dan Ibnu Majah)
          
Yang dimaksud dengan tergadai dalam hadits di atas menurut Atho Al-Hurosani adalah tidak akan memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya.
           Mengenai pelaksanaan aqiqah sebagaimana hadits di atas adalah pada hari ke tujuh (paling afdhal). Boleh pula pada hari ke empat belas atau ke dua puluh satu. Menurut Imam Rofi’i jika belum mampu, maka boleh dilaksanakan kapan saja pada saat mampu. Alasan beliau adalah hadits Nabi SAW yang mengatakan bahwa ia baru melaksanakan aqiqah untuk dirinya waktu beliau diangkat menjadi Rasul. Tentang pelaksanaan aqiqah dijelaskan pula dalam hadits lain yang berasal dari ‘Aisyah.
وتقول ام المؤمنين عن عائشة رضي الله عنهاففى سبعة ايام او اربعةعشر اولاحدوعشرين
‘Aisyah berkata: “Bahwa aqiqah itu bisa dilaksanakan pada hari ke tujuh, hari ke empat belas atau hari ke dua puluh satu.”
           Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aqiqah:
1.      Tulang kambing sebaiknya tidak dipotong-potong, kecuali sendi- sendinya. Karena ketika Fatimah melakukan aqiqah untuk Hasan dan Husein, Rasulullah SAW bersabda: “Agar mereka mengirimkan kepada qabilah daging aqiqah berikut kakinya, kemudian mereka memakan dan memberi makan, dan mereka tidak boleh memotong tulang daripada aqiqah tersebut.” (HR. Abu Daud)
2.      Keluarga yang mengaqiqahkan boleh makan sebagian kecil dari daging yang diaqiqahkan.
3.      Daging kambing aqiqah tidak boleh dijual
4.      Darah kambing tidak boleh untuk melumuri kepala bayi
5.      Kambing aqiqah tidak boleh cacat
6.      Disunatkan untuk dibagikan setelah dimasak
7.      Disunahkan dengan kambing dan tidak diganti dengan hewan lain.
8.      Ketika menyembelih disunnahkan membaca:
بسم الله لك واليك هذه عقيقة.....بن....
9.      Bagi yang memakan daging aqiqah disunnahkan membaca do’a:
10.   
اللهم اغفر له (ها) وارحمه (ها) وبارك له (ها) فيمارزقته (ها)

C.      Persamaan Dan Perbedaan Udhiyah Dan Aqiqah


1.      Persamaannya:
a.    Hukum udhiyah dan aqiqah sunnah muakkadah
b.    Keluarga yang beraqiqah dan berqurban boleh memakan sebagian kecil
c.    Persyaratan hewan harus yang sudah dewasa dan tidak boleh cacat (seperti buta, pincang, sakit dsb)
d.   Daging aqiqah dan udhiyah tidak boleh dijual.

2.      Perbedaannya:
a.       Aqiqah hanya dengan kambing, sedangkan udhiyah boleh dengan sapi, kerbau dan unta.
b.      Aqiqah tidak boleh isytiraq, misalnya satu sapi untuk 7 orang, sedangkan qurban boleh isytiraq.
c.       Aqiqah untuk laki- laki afdhalnya dua ekor dan perempuan satu ekor, sedangkan qurban untuk laki- laki dan perempuan sama.
d.      Ibadah aqiqah adalah karena kelahiran bayi, ibadah qurban dilaksanakan pada moment iedul adha/ tasyriq. Boleh setiap tahun jika mampu.
e.       Aqiqah dibagikan setelah dimasak/ hidangan, sedangkan qurban dibagikan dalam keadaan mentah
f.       Aqiqah disunahkan tulangnya tidak dipotong kecuali bagian sendi, qurban boleh dipotong- potong.
@@@
                      
          

Drs.H.Djedjen Zainuddin

2 komentar:

  1. Alhamdulilah artikelnya sangat bagus, setelah membaca artikel ini jadi tau Persamaan Dan Perbedaan Udhiyah Dan Aqiqah, jadi tambah ilmu,aamiin..
    salam
    aqiqah malang nikmat

    BalasHapus
  2. terima kasih
    Semoga bermanfaat
    Djedjen Z

    BalasHapus