Kajian Akhlaq;
RIYA DAN ‘UJUB
Riya artinya mengharapkan pujian dari manusia pada saat
beramal/ beribadah. Sedangkan ‘ujub mengandung arti memuji dirinya, enganggap dirinya hebat,
bagus dsb.
Ciri- ciri Orang Yang Riya
1. Ketaatannya
meningkat kalau dipuji, dan menurun kalau dikritik
2. Lebih
giat beramal kalau sedang banyak orang, dan malas beramal kalau tidak ada orang
lain
3. Beramal
bukan karena ketaatan kepada Allah saja tetapi juga karena mengharap sanjungan
manusia
Akibat Riya
Imam Muslim dan Ahmad meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW
menerangkan tentang orang yang beramal kebaikan, tetapi nasibnya harus menjadi
penghuni neraka karena amalnya riya.
Pada hari kiamat nanti ada tiga
kelompok manusia yang pertama ditanya oleh Allah.
1.
Orang yang banyak ilmunya
2.
Orang yang kaya raya
3.
Orang yang berperang di jalan Allah
Kepada orang yang
banyak ilmu Allah bertanya: “Engkau telah diberi ilmu yang banyak, lalu kau
gunakan untuk apa ?” “Ya Allah selama di
dunia hamba-Mu ini mengajarkan ilmu kepada manusia, memberikan ilmu kepada
orang yang membutuhkannya.” Allah kemudian berfirman: “Betul engkau mengajarkan
ilmu kepada orang lain, tetapi hatimu tidak ikhlas, engkau mengajarkannya
kepada manusia agar engkau disebut sebagai orang ‘alim (orang pintar).”
Kepada orang kaya Allah bertanya: “Engkau telah Aku
anugerahkan harta yang banyak, lalu kau
gunakan untuk apa ?” “Sesuai dengan perintah-Mu, hamba banyak memberikan
shadaqah dan infaq kepada fakir miskin, dengan harta hamba menolong sesama yang
membutuhkannya.” Lalu Allah berfirman: “Engkau telah melakukannya bukan dengan
hati yang ikhlas, bukan karena Allah, tetapi agar engkau disebut dermawan dan orang yang baik hati.”
Kepada orang yang
berperang di jalan Allah Allah bertanya: “Apa yang telah engkau lakukan untuk
membela agama Allah ?” “Hamba- Mu telah berjihad di jalan-Mu, bahkan hamba-Mu
ini gugur di medan perang.” Lalu Allah berfirman: “Memang betul apa yang telah
engkau lakukan, tetapi engkau melakukan itu agar engkau disanjung sebagai
pejuang dan pahlawan.”
Di akhir cerita Rasulullah SAW
berkata kepada Abu Hurairah: “Wahai Abu Hurairah, mereka itu adalah makhluk
Allah yang mula- mula masuk neraka jahannam.”
Menghilangkan Riya Dan ‘Ujub
Menurut Abu Laits As- Samarqandi, untuk menghilangkan sifat riya
dan ‘ujub itu dengan empat hal:
- Menyadari bahwa pahala dan pertolongan itu hanya dari Allah SWT. Apabila seseorang itu menyadari yang demikian, maka ia akan selalu bersyukur dan tidak pernah merasa ‘ujub
- Menyadari semua ni’mat yang telah dikaruniakan oleh Allah. Apabila seseorang menyadari ni’mat- ni’mat-Nya, maka ia akan selalu bersyukur dan merasa bahwa amalannya itu sangat kecil sehingga tidak akan merasa ‘ujub
- Merasa khawatir bila amalannya tidak diterima oleh Allah SWT. Apabila seseorang mengkhawatirkan yang demikian, maka ia tidak akan merasa ‘ujub.
- Mengingat dosa- dosa yang dilakukannya. Apabila ia merasa khawatir bahwa dosa- dosanya itu akan lebih banyak daripada pahalanya, maka ia tidak akan merasa ‘ujub.
Amal Yang Sia- Sia
- Amalnya orang- orang kafir.
Amal orang kafir itu seperti debu yang ditiup angin,
beterbangan ke sana ke mari tanpa arah dan tanpa ikatan. Orang kafir jika
beramal, maka ditolah pahalanya olrh Allah SWT.
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali- kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang- orang yang rugi. (QS. Ali Imran: 85)
- Tanpa niat
Niat adalah rukun dalam
ibadah. Jika ibadah tidak dilandasi dengan niat, maka ibadah tersebut sia- sia
karena tidak sah
- Riya
Sifat riya akan merusak
pahala amal kita,.Juga riya termasuk syirik kecil karena tidak yakin akan akan
balasan yang diberikan dari Allah SWT. Riya sebagai syirik kecil karena menggaandakan
harapan, yaitu harapan pahala dari Allah dan harapan pujian dari mansia.
Rasulullah SAW bersabda
اِنَّ اَخْوَفَ مَااَخَافُ عَلَيْكُمُ
الشِّرْكُ الْاَصْغَرِ قَالُوْا مَاالشِّرْكُ الْاَصْغَرِ ؟ قَالَ اَلرِّيَاءُ
Sesungguhnya
yang paling aku takuti atas diri kalian adalah tentang syirik kecil. Mereka
bertanya: Apa itu syirik kecil ya Rasulallah ? Rasulullah menjawab: Yaitu riya.
- ‘Ujub
“Ujub ini adalah sifat buruk yang akan merusak
amal kita. Rasulullah SAW bersabda:
ثَلاَثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَاِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga perkara yang membinasakan: kikir yang yang ditaati,
hawa nafsu yang diikuti dan ‘ujub terhadap dirinya.
- Beribadah sambil menyakiti/ mendzalimi orang lain
Misalnya bershadaqah sambil mengumpat/ mencaci orang
yang diberi, berdagang tapi sambil menipu dll. Allah SWT berfirman:
Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut- nyebutnya dan menyakiti
(perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia itu bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang- orang yang kafir. (QS. Al- Baqarah:
264)
Ciputat,
1 Pebruari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar