Senin, 02 Desember 2013

RIYA DAN UJUB

Kajian Akhlaq;
RIYA DAN ‘UJUB

Riya artinya mengharapkan pujian dari manusia pada saat beramal/ beribadah. Sedangkan ‘ujub mengandung arti  memuji dirinya, enganggap dirinya hebat, bagus dsb. 

Ciri- ciri Orang Yang Riya

1.      Ketaatannya meningkat kalau dipuji, dan menurun kalau dikritik
2.      Lebih giat beramal kalau sedang banyak orang, dan malas beramal kalau tidak ada orang lain
3.      Beramal bukan karena ketaatan kepada Allah saja tetapi juga karena mengharap sanjungan manusia

Akibat Riya

Imam Muslim dan Ahmad meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW menerangkan tentang orang yang beramal kebaikan, tetapi nasibnya harus menjadi penghuni neraka karena amalnya riya.
Pada hari kiamat nanti ada tiga kelompok manusia yang pertama ditanya oleh Allah.
1.      Orang yang banyak ilmunya
2.      Orang yang kaya raya
3.      Orang yang berperang di jalan Allah
Kepada orang yang banyak ilmu Allah bertanya: “Engkau telah diberi ilmu yang banyak, lalu kau gunakan untuk apa ?”  “Ya Allah selama di dunia hamba-Mu ini mengajarkan ilmu kepada manusia, memberikan ilmu kepada orang yang membutuhkannya.” Allah kemudian berfirman: “Betul engkau mengajarkan ilmu kepada orang lain, tetapi hatimu tidak ikhlas, engkau mengajarkannya kepada manusia agar engkau disebut sebagai orang ‘alim (orang pintar).”
Kepada orang kaya Allah bertanya: “Engkau telah Aku anugerahkan  harta yang banyak, lalu kau gunakan untuk apa ?” “Sesuai dengan perintah-Mu, hamba banyak memberikan shadaqah dan infaq kepada fakir miskin, dengan harta hamba menolong sesama yang membutuhkannya.” Lalu Allah berfirman: “Engkau telah melakukannya bukan dengan hati yang ikhlas, bukan karena Allah, tetapi agar engkau disebut  dermawan dan orang yang baik hati.”
Kepada orang yang berperang di jalan Allah Allah bertanya: “Apa yang telah engkau lakukan untuk membela agama Allah ?” “Hamba- Mu telah berjihad di jalan-Mu, bahkan hamba-Mu ini gugur di medan perang.” Lalu Allah berfirman: “Memang betul apa yang telah engkau lakukan, tetapi engkau melakukan itu agar engkau disanjung sebagai pejuang dan pahlawan.”
Di akhir cerita Rasulullah SAW berkata kepada Abu Hurairah: “Wahai Abu Hurairah, mereka itu adalah makhluk Allah yang mula- mula masuk neraka jahannam.”

Menghilangkan Riya Dan ‘Ujub

Menurut Abu Laits As- Samarqandi, untuk menghilangkan sifat riya dan ‘ujub itu dengan empat hal:
  1. Menyadari bahwa pahala dan  pertolongan itu hanya dari Allah SWT. Apabila seseorang itu menyadari yang demikian, maka ia akan selalu bersyukur dan tidak pernah merasa ‘ujub
  2. Menyadari semua ni’mat yang telah dikaruniakan oleh Allah. Apabila seseorang menyadari ni’mat- ni’mat-Nya,  maka ia akan selalu bersyukur dan merasa bahwa amalannya itu sangat kecil sehingga tidak akan merasa ‘ujub
  3. Merasa khawatir bila amalannya tidak diterima oleh Allah SWT. Apabila seseorang mengkhawatirkan yang demikian, maka ia tidak akan merasa ‘ujub.
  4. Mengingat dosa- dosa yang dilakukannya. Apabila ia merasa khawatir bahwa dosa- dosanya itu akan lebih banyak daripada pahalanya, maka ia tidak akan  merasa ‘ujub.

Amal Yang Sia- Sia

  1. Amalnya orang- orang kafir.
Amal orang kafir itu seperti debu yang ditiup angin, beterbangan ke sana ke mari tanpa arah dan tanpa ikatan. Orang kafir jika beramal, maka ditolah pahalanya olrh Allah SWT.
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali- kali tidak akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang- orang yang rugi. (QS. Ali Imran: 85)

  1. Tanpa  niat
Niat adalah rukun dalam ibadah. Jika ibadah tidak dilandasi dengan niat, maka ibadah tersebut sia- sia karena tidak sah

  1. Riya
Sifat riya akan merusak pahala amal kita,.Juga riya termasuk syirik kecil karena tidak yakin akan akan balasan yang diberikan dari Allah SWT. Riya sebagai syirik kecil karena menggaandakan harapan, yaitu harapan pahala dari Allah dan harapan pujian dari mansia. Rasulullah SAW bersabda
اِنَّ اَخْوَفَ مَااَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْاَصْغَرِ قَالُوْا مَاالشِّرْكُ الْاَصْغَرِ ؟ قَالَ اَلرِّيَاءُ
Sesungguhnya yang paling aku takuti atas diri kalian adalah tentang syirik kecil. Mereka bertanya: Apa itu syirik kecil ya Rasulallah ? Rasulullah menjawab: Yaitu riya.

  1. ‘Ujub
 “Ujub ini adalah sifat buruk yang akan merusak amal kita. Rasulullah SAW bersabda:

ثَلاَثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَاِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

Tiga perkara yang membinasakan: kikir yang yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ‘ujub terhadap dirinya.

  1. Beribadah sambil menyakiti/ mendzalimi orang lain
Misalnya bershadaqah sambil mengumpat/ mencaci orang yang diberi, berdagang tapi sambil menipu dll. Allah SWT berfirman:
Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut- nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia itu bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang- orang yang kafir. (QS. Al- Baqarah: 264)

                                                                                                            Ciputat, 1 Pebruari 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar