Rabu, 11 Desember 2013

SHALAT KHUSYU'

Memperingati Isra Mi’raj;
SHALAT KHUSYU

قSesungguhnya beruntunglah orang- orang yang beriman. (Yaitu) orang- orang

yang khusyu dalam shalatnya. (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
Dan mintalah pertolongan (kepada) Allah dengan (tetap) sabar dan
(mendirikan) shalat, dan sesungguhnya shalat yang benar itu benar- benar
berat kecuali bagi orang- orang yang khusyu. (QS. Al- Baqarah: 45)


Shalat Khusyu Menurut Imam Al-Ghazali

Menurut Imam Al- Ghazali, shalat yang dilakukan dengan kesadaran itu harus mengandung enam syarat kejiwaan, yaitu:
  1. Adanya kehadiran hati, yaitu kosongnya hati dari segala sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan shalat, kecuali kepada Allah SWT
  2. Adanya pemahaman yang mendalam tentang makna yang diucapkan
  3. Adanya rasa takdzim  atau penghormatan yang tinggi kepada Allah SWT
  4. Adanya rasa takut dan pengagungan kepada Allah SWT
  5. Adanya rasa pengharapan, yaitu mengharapkan diterima shalatnya oleh Allah SWT.
  6. Adanya rasa malu, yaitu yang disebabkan oleh kelalauian dalam melaksanakan perintah allah SWT

Modal Shalat Khusyu

  1. Jadikan shalat sebagai kebutuhan utama dari jiwa
  2. Pelajari dan fahami kembali ilmu shalat
  3. Siapkan waktu khusus dan cukup untuk mengerjakan shalat
  4. Lakukan shalat dengan penuh ketenangan dan kesungguhan
  5. Berhentilah mengerjakan dosa dan ma’siyat

Tahapan- tahapan Shalat Khusyu

  1. Khusyu dalam persiapan:
    1. Menyempurnakan pelaksanaan wudhu
    2. Penuhilah dengan sempurna segala persyaratan shalat
    3. Bersegera mengerjakan shalat ketika adzan berkumandang
    4. Mempersiapkan waktu yang cukup dan menghilangkan gangguan shalat (seperti TV, HP, Komputer dll)
    5. Bagi laki- laki usahakan shalat berjama’ah di masjid
    6. Berjalan dengan tenang menuju tempat shalat
  2. Khusyu dalam gerakan:
    1. Melakukan semua gerakan shalat dengan sempurna sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
    2. Melakuakan gerakan dengan tenang/ tumaninah
    3. Pandangan mata tertuju pada tempat sujud
    4. Tidak ada gerakan tambahan atau yang tidak ada kaitannya dengan gerakan shalat, kecuali darurat/ sangat diperlukan.


  1. Khusyu dalam bacaan:
    1. Bacaan harus benar, jelas dan tartil (perlahan- lahan dan tidak terburu- buru)
    2. Terdapat jeda diantara kalimat (do’a atau ayat- ayat Al- Qur’an)
    3. Bacaan lirih (berbisik) dan merendahkan suara, artinya hanya terdengar oleh telinga sendiri
    4. Tidak ada ucapan atau perkataan lain selain bacaan shalat.
  2. Khusyu dalam pikiran:
    1. Setiap mulut membaca bacaan shalat maka hati dan pikiran ikut membacanya
    2. Pikiran dan perhatian terpusat pada bacaan dan gerakan
    3. Berusaha memahami makna bacaan
    4. Tidak larut dalam pikiran selain mengingat Allah, gerakan dan bacaan shalat.
  3. Khusyu dalam perasaan:
    1. Berusaha menghayati seluruh bacaan dan gerakan dalam shalat
    2. Seolah- olah berhadapan dan berkomunikasi dengan Allah SWT
    3. Berusaha mengamalkan nilai- nilai shalat dalam kehidupan sehari- hari
    4. Munculnya kenikmatan dan kesyahduan dalam bermunajat kepada Allah SWT

Manfaat Shalat Khusyu

  1. Diberikan kemampuan untuk dapat menghindari perbuatan keji dan munkar. (qs. Al- Ankabut: 45)
  2. Dijauhkan dari sifat keluh kesah, gelisah dan putus asa (QS. Al- Ma’arij: 19- 23)
  3. Selalu diberi pertolongan untuk mengatasi masalah- masalah dalam kehidupan (QS. Al- Baqarah: 45 dan 153)
  4. Diberikan ketenangan dan ketentraman dalam hatinya (QS. Al- Ra’du: 28, At- Taubah: 103)
  5. Dijamin terpenuhi rizkinya (QS. Thaha: 132)
  6. Diberikan kemenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat. (QS. Al- Mu’minun: 2)
  7. Dimudahkan hisabnya pada hari perhitungan (HR. Thabarani)
  8. Dimasukkan ke dalam surga Firdaus dan kekal di dalamnya (QS. Al- Mu’minun 1- 11)


MENGATASI MALAS SHALAT

Shalat itu memang berat untuk dilaksanakan secara konsisten. Kalau bukan karena panggilan iman, maka sangat sulit untuk dapat melaksanakannya dengan baik. Tetapi ada cara untuk mengatasi malas shalat, antara lain:
1.      Shalat adalah  perintah yang disampaikan Allah secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW di puncak Mi’raj, tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril
2.      Shalat adalah wasiat terakhir Rasulullah SAW pada saat Rasulullah SAW  menjelang Beliau menghembuskan nafas yang terakhir
3.      Shalat adalah bukti rasa syukur manusia kepada Allah SWT yang telah banyak memberikan ni’mat kepada manusia.
4.      Shalat adalah sarana untuk memperoleh pahala yang tinggi, yang sangat diperlukan di akhirat kelak
5.      Semakin besar ujian, maka semakin besar  pula pahala yang diperoleh. Shalat itu adalah ujian yang sangat berat untuk mendirikannya. Maka barang siapa yang sanggup mengatasi ujian besar ini ia akan memperoleh pahala yang besar dari-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar