Kamis, 21 November 2013

SHADAQAH


SHADAQAH


Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.


Keutamaan Bershadaqah

Abu Laits As- Samarqandi berkata: “Hendaklah kita bershadaqah sedikit maupun banyak, karena dalam shadaqah itu terdapat 10 kebaikan; lima di dunia dan lima di akhirat:
Kebaikan di dunia:
  1. Membersihkan harta
  2. Membersihkan diri dari dosa (QS. At-Taubah: 103)
  3. Menolak musibah dan penyakit. Nabi bersabda: “Ash-shadaqatu tadfa’ul bala” (Shadaqah itu dapat mencegah bencana)
  4. Menggembirakan orang miskin
  5. Membawa berkah dalam harta dan kelapangan rizki. (QS. Saba: 39)
Kebaikan di akhirat:
  1. Menjadi pelindung dari panas
  2. Akan memperingan hisab
  3. Memberatkan timbangan (amal kebaikan)
  4. Memperlancar melewati shirat (titian)
  5. Menambah derajat di surga

Cara Shadaqah Yang Baik
Ada tujuh cara shadaqah yang baik, yaitu:
1.      Bersedekahlah dengan harta yang  baik dan halal.

Hai orang- orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari usahamu yang baik- baik. (QS. Al-Baqarah: 267)
2.      Memberikan shadaqah mulai dari harta yang sedikit. Artinya jangan menunggu- nunggu banyak atau menunggu jadi orang kaya. Sebab menjadi kaya belum tentu, sementara shadaqah tidak pernah kita lakukan, sungguh merugi.
3.      Menyegerakan bershadaqah pada saat ada kesempatan. Jangan menunggu kesempatan lain, sebab khawatir kesempatan itu hilang, dan menyesallah kita di kemudian hari. Sebagaimana diungkapkan di dalam Al-Qur’an suart Al Munafiqun ayat 10 yang artinya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, lalu ia berkata: ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang- orang yang shaleh ?”
4.      Memilih harta yang bagus:
. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.. (QS. Al-Baqarah 267)
5.      Bershadaqahlah secara sembunyi- sembunyi, khawatir ria atau ingin dipuji oleh orang lain. Rasulullah SAW mengumpamakan shadaqah dengan sembunyi- sembunyi adalah semisal tangan kanan memberi, maka tangan kiri tidak mengetahuinya.
6.      Tidak menyebut- nyebut, khawatir sia- sia. Setiap kebaikan yang kita berikan kepada siapapun, kita tidak boleh mengingat- ingatnya kembali. Kita harus senantiasa melupakan kebaikan kita dan mengingat- ingat keburukan (dosa) yang pernah kita lakukan. Jangan sebaliknya: Selalu mengingat- ingat kebaikan, sementara dosa kita lupakan.
7.      Tidak sambil menyakiti orang yang diberi, takut berdosa:
 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir (QS. Al- Baqarah: 264)

Orang Yang Shadaqah Paling Dahsyat
Dalam sebuah hadits dijelaskan, pada saat Allah SWT menciptakan gunung, tiba- tiba bumi bergetar, lalu para malaikat bertanya:
  • “Ya Allah dahsyat sekali gunung itu sehingga saat Engkau ciptakan, bumi bergetar. Adakah yang lebih dahsyat daripada gunung ?” Allah menjawab: “Ada, yaitu besi”
  • Para malaikat bertanya lagi: “Adakah yang lebih dahsyat daripada besi ?” Allah menjawab: “Ada, yaitu api”
  • Para malaikat bertanya lagi: “Adakah yang lebih dahsyat daripada api ?” Allah menjawab: “Ada, yaitu air”
  • Para malaikat bertanya lagi :”Adakah yang lebih dahsyat daripada air ?” Allah menjawab: “Ada, yaitu angin”
  • Para malaikat bertanya lagi: “Adakah yang lebih dahsyat daripada angin ?” Allah menjawab: “Ada, yaitu orang yang bershadaqah dengan ikhlash”. Maka para malaikat pun bertasbih kepada Allah SWT

Jenis- Jenis Shadaqah (I)

Shadaqah itu tidak harus dengan materi saja, tetapi sesuatu yang tidak berbentuk materi bisa menjadi shadaqah. Karena shadaqah itu intinya adalah memberikan suatu kebaikan kepada orang lain/ pihak lain. Imam Bukhari meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW menyebutkan beberapa jenis perbuatan yang termasuk shadaqah, yaitu:
  1. Senyum (bermuka manis) kepada orang lain
  2. Amar ma’ruf dan nahi munkar
  3. Menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat
  4. Menyingkirkan batu, duri atau tulang di jalan.

Jenis- Jenis Shadaqah (II)

Diriwayatkan oleh At- Tirmidzi, dari Abi Dzar Rasulullah SAW menyebutkan tentang jenis- jenis shadaqah, yaitu:
  1. Senyum di hadapan orang lain (saudara)
  2. Amar ma’ruf dan nahi munkar
  3. Menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat
  4. Menyingkirkan batu, duri atau tulang di jalan
  5. Menuangkan air dari timba ke timba orang lain

Macam- macam Shadaqah harta
1.      Shadaqah mafrudhah muqaddarah, yaitu shadaqah yang diwajibkan dan ditetapkan aturan maupun batasannya. Wajib dalam arti hukumnya dan ditentukan dalam arti jumlah dan distribusinya. Shadaqah seperti ini yaitu zakat, baik zakat harta bagi yang sudah nishab maupun zakat fitrah bagi yang mampu.
2.      Shadaqah ghairu muqaddarah, yaitu shadaqah yang wajib tetapi tidak ditentukan batas- batasnya. Contoh si A menemui si B sedang pingsan karena kelaparan. Maka si A wajib menolong si B dengan memberika apa yang dimilikinya saat itu. Andaikan tidak maka si B akan mati, dan berarti si A membiarkan kematian si B. Adapun berapa ukuran/ kadar shadaqah yang harus diberikan kepada si B, tidak ditentukan, tetapi sesuai dengan kebutuhan.
3.      Shadaqah yang tidak wajib, dan dengan sendirinya tidak ditentukan batasannya. Shadaqah seperti ini adalah shadaqah mandubah, shadaqah yang dianjurkan atau disunatkan, sesuai dengan kadar kemampuan.

Balasan Bagi Pemberi
Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, sanadnya dari Abu Sa’ied, Rasulullah SAW menjelaskan tentang balasan bagi orang- orang yang suka memberi, yaitu:
  1. Orang muslim yang memberi pakaian kepada orang muslim yang telanjang (tidak punya pakaian), maka Allah SWT akan memberikan (ganti) pakaian yang berwarna hijau di surga.
  2. Orang muslim yang memberi makan kepada orang muslim yang lapar, Allah akan memberikan makanan pada hari kiamat berupa buah- buahan dari surga.
  3. Orang muslim yang memberi minum kepada orang muslim yang sedang dahaga (haus), maka Allah akan memberikan minum berupa khamer murni yang rapat tutupnya (khamer surga)

Drs. H. Djedjen Zainuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar