Selasa, 19 November 2013
ADU DOMBA
Kajian Akhlaq;
ADU DOMBA (اَلنَّمِيْمَةُ)
"Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,
yang banyak mencela, yang kian ke mari mengadu domba."
(QS. Al- Qalam: 10- 11)
لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ. رواه البخارى
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba” (HR. Bukhari)
Berbicara mengenai bahaya lisan memang tidak ada habisnya. Lisan, hanya ada satu di tubuh, tapi betapa besar bahaya yang ditimbulkan olehnya jika sang pemilik tak bisa menjaganya dengan baik. Ada pepatah yang mengatakan “mulutmu adalah harimaumu”, ini menunjukkan betapa bahayanya lisan ketika kita tidak menjaganya, sedangkan pepatah jawa mengatakan ajining diri ono ing lati, yang maknanya bahwa nilai seseorang ada pada lisannya, nilainya akan baik jika lisannya baik, atau sebaliknya.
ARTI ADU DOMBA
Adu domba dalam bahasa Arabnya Namimah, yaitu menyampaikan perkataan tentang seseorang kepada orang lain dengan informasi yang berbeda untuk menimbulkan permusuhan, pertengkaran (persetruan) atau bencana di kedua belah pihak. Namimah atau adu domba hukumnya haram, bahkan termasuh dosa besar di sisi Allah, lebih besar daripada dosa fitnah.
Agama selalu menganjurkan agar mendamaikan diantara dua saudara yang sedang bermusuhan, namimah justeru sebaliknya, yaitu perbuatan yang secara sengaja untuk menimbulkan permusuhan dan bencana diantara manusia. Karenanya Islam sangat melarang perbuatan ini dan Allah SWT mengutuk bagi pelakunya.
Ibnu Katsir menjelaskan, “Al fattat (adu domba) adalah orang yang menguping (mencuri dengar pembicaraan) tanpa sepengetahuan mereka, lalu ia membawa pembicaraan tersebut kepada orang lain dengan tujuan mengadu domba.”
BAHAYA ADU DOMBA
Yahya bin Aktsam berkata: “Orang yang suka mengadu domba itu lebih jahat dari pada tukang sihir. Orang yang suka mengadu domba bisa melakukan suatu pekerjaan jahat dalam sesaat, yang mana pekerjaan tersebut tak bisa dilakukan oleh tukang sihir dalam waktu satu bulan”. Ada yang mengatakan bahwa perbuatan adu domba lebih berbahaya daripada perbuatan syetan. Karena perbuatan syetan itu hanya dengan hayalan, angan- angan dan bisikan, sedangkan perbuatan orang yang suka mengadu domba langsung berhadap- hadapan dan terang- terangan.
Diriwayatkan oleh Hammad bin Salamah, bahwa ia berkata: “Ada seseorang yang menjual budak, dan berkata kepada orang yang akan membelinya: “Budak ini fisiknya bagus dan tidak ada cacatnya, hanya saja ia suka mengadu domba.” Orang yang akan membelinya menganggap ringan masalah adu domba ini, lalu ia membelinya. Setelah beberapa hari berada di rumah majikannya, budak tersebut berkata kepada isteri majikannya: “Suami tuan putri tidak lagi mencintai tuan putri dan beliau ingin kawin lagi. Maka apakah tuan putri ingin agar beliau tetap menyayangi tuan putri ?” istri majikan menjawab: “Ya”. Budak itu lalu berkata; “Ambilah pisau cukur untuk mencukur jenggot suamu tuan bila suami tuan sedang tidur” Kemudian budak itu pun mendatangi majikannya yang laki- laki dan berkata: “Istri tuan sudah selingkuh dengan laki- laki lain dan bermaksud untuk membunuh tuan. Apakah tuan ingin membuktikannya ?” “Ya” jawab majikannya. “Untuk membuktikannya cobalah tuan berpura- pura tidur.” Tidak lama kemudian sang isteri majikan datang membawa pisau cukur dengan maksud hendak mencukur jenggot suaminya.
Apa yang terjadi ? Suaminya benar- benar meyakini bahwa isterinya hendak membunuhnya, maka ia pun segera merebut pisau cukur dari tangan isterinya, lalu secepat kilat ia membunuh isterinya. Sanak kerabat isterinya tidak terima dengan perbuatan suaminya, maka mereka membunuh suaminya, dan sanak family suaminya pun datang sehingga terjadi saling membunuh diantara dua belah pihak.
Abu Hurairoh meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda:
اَتَدَرُوْنَ مَنْ شِرَارُكُمْ قَالُوْااَللهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ قَالَ شِرَارُكُمْ ذُوْالْوَجْهَيْنِ اَلَّذِىْ يَأْتِىْ هَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ وَهَؤُلاَءِ بِوَجْهٍ
“Tahukah kamu siapakah orang yang paling jahat diantara kamu sekalian ?” Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul- Nya lebih mengetahui”. Beliau kemudian bersabda: “Orang yang paling jahat diantara kamu sekalian adalah orang yang mempunyai dua muka, ia datang ke suatu kelompok dengan muka yang satu dan datang ke kelompok lain dengan muka yang lain”
HUKUM & ANCAMAN BAGI PELAKU NAMIMAH
Namimah hukumnya haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin.Banyak sekali dalil-dalil yang menerangkan haramnya namimah dari Al Qur’an, As Sunnah dan Ijma’.Sebagaimana firman Allah Ta’ala, yang artinya, “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam: 10-11)
Dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu disebutkan, “Tidak akan masuk surga bagi Al Qattat (tukang adu domba).” (HR. Al Bukhari)
Perkataan “Tidak akan masuk surga…” sebagaimana disebutkan dalam hadist di atas bukan berarti bahwa pelaku namimah itu kekal di neraka. Maksudnya adalah ia tidak bisa langsung masuk surga. Inilah madzhab Ahlu Sunnah wal Jama’ah untuk tidak mengkafirkan seorang muslim karena dosa besar yang dilakukannya selama ia tidak menghalalkannya (kecuali jika dosa tersebut berstatus kufur akbar semisal mempraktekkan sihir).
Pelaku namimah juga diancam dengan adzab di alam kubur.Ibnu Abbas meriwayatkan, “(suatu hari) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan lalu berkata, lalu bersabda, “Sesungguhnya penghuni kedua kubur ini sedang diadzab.Dan keduanya bukanlah diadzab karena perkara yang berat untuk ditinggalkan.Yang pertama, tidak membersihkan diri dari air kencingnya.Sedang yang kedua, berjalan kesana kemari menyebarkan namimah.” (HR. Al-Bukhari)
SIKAP TERHADAP PELAKU NAMIMAH
Di sekitar kita banyak berkeliaran orang- orang yang suka mengadu domba. Bahkan peristiwa adu domba itu tidak saja diantara individu, tetapi antara kelompoh bahkan mungkin antara Negara. Karenanya bila ada orang yang suka mengadu domba, maka sikap kita adalah:
1. Berhati- hati dan tidak membenarkan perkataannya. Karena tukang namimah adalah orang fasik. Allah SWT berfirman
•
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (qs. Al- Hujurat: 6).
2. Mencegahnya dari perbuatan tersebut, menasehatinya dan mencela perbuatannya.
3. Membencinya karena Allah, karena ia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Maka wajib membenci orang yang dibenci oleh Allah.
4. Tidak berprasangka buruk kepada saudaranya yang dikomentari negatif oleh pelaku namimah.
5. Tidak memata-matai atau mencari-cari aib saudaranya dikarenakan namimah yang didengarnya.
6. Tidak membiarkan dirinya ikut melakukan namimah tersebut, sedangkan dirinya sendiri melarangnya. Janganlah ia menyebarkan perkataan namimah itu dengan mengatakan, “Fulan telah menyampaikan padaku begini dan begini.” Dengan begitu ia telah menjadi tukang namimah karena ia telah melakukan perkara yang dilarang tersebut.”.
MELEPASKAN DIRI DARI PERBUATAN NAMIMAH
Janganlah rasa tidak suka atau hasad kita pada seseorang menjadikan kita berlaku jahat dan tidak adil kepadanya, termasuk dalam hal ini adalah namimah.Karena betapa banyak perbuatan namimah yang terjadi karena timbulnya hasad di hati. Lebih dari itu, hendaknya kita tidak memendam hasad (kedengkian) kepada saudara kita sesama muslim. Hasad serta namimah adalah akhlaq tercela yang dibenci Allah karena dapat menimbulkan permusuhan, sedangkan Islam memerintahkan agar kaum muslimin bersaudara dan bersatu bagaikan bangunan yang kokoh.
Berusaha dan bersungguh-sungguhlah untuk menjaga lisan dan menahannya dari perkataan yang tidak berguna, apalagi dari perkataan yang karenanya saudara kita tersakiti dan terdzalimi. Bukankah mulut seorang mukmin tidak akan berkata kecuali yang baik.
Semoga Allah Ta’ala selalu melindungi kita dari kejahatan lisan kita dan tidak memasukkan kita ke dalam golongan manusia yang merugi di akhirat dikarenakan lisan yang tidak terjaga, Kita berdo’a kepada-Nya:
اَللَّهُمَّ اِنِي اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِيْ وَمِنْ شَرِّ بَصَرِيْ وَمِنْ شَرِّ لِسَانِيْ وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّيْ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kejahatan pendengaranku, penglihatanku, lisanku, dan kejahatan maniku (zina) "
Bila kita pernah melakukannya, segera minta maaf kepada orang yang pernah kita dzalimi dan segeralah bertobat kepada Allah SWT
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
dapatkan uang lebih hanya di sini
BalasHapusDeposit Rendah
Jacpot
Banjir Bonus
KLIK DI SINI
CARA BERMAIN POKER AGAR MENANG