SOMBONG

Kajian Akhlaq;

MENJAUHI SIFAT SOMBONG

 “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan sombong, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al- Baqarah: 34)

”Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya" Maka neraka Jahannam Itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. A- umar: 72)

Arti Sobong

Sombong dalam bahasa Arabnya Takabur, yaitu merasa, mengaku atau menganggap dirinya paling hebat, tinggi, mulia jika dibandingkan dengan orang lain. Orang yang sombong selalu menganggap dirinya lebih, sedang orang lain dipandangnya rendah. Nabi SAW bersabda

اَلْكِبْرُبَطِرَ الْحَقَّ وَغَمَطَ النَّاسَ

“Sombong itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang lain.” (HR. Muslim)

            Manusia tidak boleh sombong, sebab sombong itu hanya milik Allah SWT. Diriwayatkan ِdalam hadits qudsi Nabi SAW bersabda Allah ‘azza wajalla berfirman:

اَلْعَظَمَةُ اِزَارِىْ وَالْكِبْرِيَاءُ رِدِائِىْ فَمَنْ نَازَعَنِى فِى وَاحِدٍ مِنْهُمَا اَلْقَيْتُهُ فِى النَّارِ

“Kebesaran itu adalah pakaian-Ku dan kesombongan itu adalah selendang-Ku. Oleh karena itu siapa yang menyaingi Aku pada salah satu diantara keduanya, maka Aku akan melemparkannya ke dalam neraka.”

Iblis Yang Sombong 

Sifat sombong berawal dari penolakan iblis ketia ia diperintahkan oleh Allah SWT agar sujud (hormat) kepada Adam, tetapi ia menolak dan menyombongkan diri, karena ia menganggap bahwa dirinya lebih hebat dari pada Adam AS. Kisah penolakan tersebut diabadikan di dalam Al- Qur’an Surat Al- Baqarah 34 dan Al- A’raf: 12. Allah SWT berfirman

“Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik dari padanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS. Al-A’raf: 12)

            Kesombongan iblis adalah menganggap dirinya lebih baik daripada Adam. Ia menganggap bahwa api lebih baik daripada tanah, padahal keduanya adalah ciptaan Allah SWT, tidaklah api lebih baik daripada tanah atau sebaliknya. Sombong adalah pangkal dosa dan kejahatan  makhluq Allah, karena merupakan kejahatan yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah SWT, yaitu iblis. Karenanya, manusia- manusia yang sombong hatinya sama dengan iblis.

Akibat Sombong

Sombong adalah  pangkal daripada dosa manusia. Perbuatan- perbuatan yang berpangkal kepada sifat sombong antara lain:

1. Tidak mau menyembah kepada Allah karena merasa dirinya besar. Fir’aun bukan saja tidak mau menyembah Allah, bahkan ia mengaku dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah. Perilakunya itu merupakan manifestasi dari sifat sombong.

2.  Menganggap orang lain kecil dan hina adalah juga akibat adanya sifat sombong. Tidak mau menghormati sesama, hilangnya sifat tawadhu, lunturnya rasa belas kasihan kepada sesama adalah juga pantulan dari sifat sombong.

3. Allah SWT  memberikan siksa yang keras kepada manusia- manusia yang sombong:

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina". (QS. Al- Mu’min: 60)

            Rasulullah SAW bersabda

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْفَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. رواه مسلم والترمذى

“Tidak akan masuk sorga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat sombong meskipun sebesar biji sawi” (HR. Muslim dan Turmudzi)

Rendah Hati (Tawadhu)

            Kesombongan itu merusak diri kita, mengikis dan menghanguskan pahala kebajikan. Maka orang- orang yang sombong adalah orang- orang yang akan merugi di dunia maupun akhirat kelak. Allah SWT dan Rasul-Nya senantiasa memerintahkan kita agar merendahkan hati (tawadhu). Allah SWT berfirman

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman.” (QS. Asy-Syu’ara; 215)

            Umar bin Khattab berkata: “Pokok daripada sikap rendah hati adalah memulai mengucapkan salam kepada setiap muslim yang kamu jumpai, merasa senang duduk di mana saja di dalam majlis dan tidak senang bila disebut- sebut kebaikan dan ketaqwaannya.”

            Sombong itu termasuk perangai orang- orang kafir seperti Fir’aun dan Qarun, sedangkan rendah hati adalah akhlak para nabi dan orang- orang shalih. Kesombongan akan menjatuhkan martabat manusia, sedangkan tawadhu akan mengangkat derajat manusia. Nabi SAW bersabda

مَاتَوَاضَعَ رَجُلٌ ِللهِ اِلاَّرَفَعَهُ اللهُ تَعَالَى

“Tiadalah seseorang yang merendahkan dirinya kepada Allah, melainkan Allah ta’ala mengangkat derajatnya.”

            Mari kita jauhi sifat sombong dan kembangkan sifat tawadhu

                                                       Ciputat, 16 Mei 2010

                                                       Drs. H. Djedjen Zainuddin/ 0817732580